
Puncak Jaya — Personel Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 melaksanakan kegiatan humanis dengan membagikan bantuan sembako kepada mama-mama Papua serta makanan ringan untuk anak-anak di Kampung Wuyuneri, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Minggu (11/5).
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat yang antusias menerima bantuan tersebut. Tampak personel satgas berbaur dengan warga, menyerahkan paket sembako berisi beras, gula, minyak goreng, mie instan, dan kebutuhan pokok lainnya. Anak-anak pun tak luput dari perhatian, mereka tampak gembira menerima bingkisan makanan ringan yang dibagikan.
Ka Ops Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos, S.I.K., M.H. didampingi Waka Ops Damai Cartenz 2025 Kombes. Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum. mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari upaya pendekatan humanis yang dilakukan Satgas kepada masyarakat Papua.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kehadiran kami bukan hanya untuk menciptakan keamanan, tetapi juga membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat. Kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan sebagai bagian dari komitmen Operasi Damai Cartenz,” ujar Brigjen Faizal.
Pendekatan humanis menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan masyarakat. Kami berharap, dengan berbagi seperti ini, hubungan yang harmonis antara aparat dan warga semakin terjalin erat.
Senada dengan itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes. Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T. juga menyampaikan apresiasinya atas respon positif masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat dari warga Kampung Wuyuneri. Hal ini memotivasi kami untuk terus hadir dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Papua,” ungkap Kombes Yusuf.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama dan doa bersama sebagai simbol kebersamaan dan harapan akan terciptanya kedamaian di Tanah Papua.
Mungkin anda juga tertarik dengan produk kami
Beach Shoes

Bisa dibeli di sini, klik Link tautan di bawah ini kemudian klik keranjang kuningnya
Aktivitas seperti ini sungguh patut diapresiasi. Bantuan sembako dan makanan ringan yang dibagikan pasti sangat berarti bagi masyarakat, terutama mama-mama dan anak-anak di Kampung Wuyuneri. Sentuhan humanis seperti ini memang bisa mempererat hubungan antara aparat dan warga. Namun, saya penasaran, apakah kegiatan ini hanya bersifat insidental atau akan berlanjut secara rutin? Apakah ada rencana untuk mengevaluasi dampak jangka panjang dari kegiatan semacam ini? Menurut saya, upaya seperti ini bisa menjadi langkah awal yang baik untuk membangun kepercayaan, tapi perlu diikuti dengan program yang lebih terstruktur dan berkelanjutan. Bagaimana pendapat Tim Satgas tentang hal ini? Apakah ada rencana untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan kegiatan serupa di masa depan? Saya yakin dengan melibatkan warga secara aktif, bisa tercipta solusi yang lebih tepat sasaran. Mari kita diskusikan lebih dalam!